Jumat, 06 Maret 2015

Time

Oh gosh! How time flies. Emang dari dulu aku gak pernah seneng sama yang namanya konsep waktu. Banyak ada quote tentang "Time"; "Oh how time flies when you're having fun."; "Time is money."; "Time can heal anything."; and my fav from John Green "What a slut time is, she screws everybody." Semuanya bener, tapi bukan berarti aku harus suka sama waktu. Ada banyak penjelasan juga tentang waktu & hubungannya sama aturan fisik kosmik dll tapi tetep aja gak adil. I'm just thinking out loud here, kalau misalnya ada yang abadi gitu konstan gak ada yang berubah aku mau. Tanpa ada rasa sakit karena perubahan tapi kata lagunya Peterpan sih "Tak ada yang abadi." taunya juga yang abadi itu cuma perubahan.

Aku bawa-bawa pemikiran tentang waktu soalnya aku rasa waktu itu gak adil. Udah 6 bulan aku disini, iya pertamanya emang kerasa lambat banget. Kerasa pengen cepet-cepet aja selesai dan mau pulang ke Bali terus semuanya kembali seperti semula. ZONK! Gak segampang itu pan. Fanny yang 3 bulan lalu sama sekarang sudah berbeda. Fanny yang sekarang pengen banget visanya diperpanjang dan gak mau pulang.

Pas awal-awal disini ada quote yang dibahas sama temen-temen exchange. "You build a life for 16/17 years and then leave it for one year. You build a life for 1 year and leave it forever. Which one is harder?" Pertama baca quotenya itu sih kirainnya ya elah ya lebih susah ninggalin yang 17 tahun itu lah, kalo yang 1 tahun kan gaada apa-apanya. SALAH lagi pan! Sekarang baru sadar, ternyata hidupku yang aku bikin selama 1 tahun disini itu ya cuma 1 tahun itu aja, gak ada lagi setelah itu. Mungkin iya bisa kembali kesini lagi buat visit atau kuliah tapi kan gak mungkin sama lagi. Awal-awal exchange complain terus sama rutinitas, tapi ternyata rutinitas itu yang bakal aku kangenin. Lagian rutinitas itulah yang bikin aku sane- waras.

Kemarin malem mimpi bangun tidur di kamar di Karangasem, dibangunin mama, minggu pagi, males-malesan. Nyatanya bangun di Anchorage, mom nonton tv di luar masih pakai baju tidur lengkap sama senyum selamat pagi & tab kecil di tangannya (mom addict main farm ville). Iya sih kangen dimarahin mama bangun siang-siang di hari libur. Tapi kalo disini gimana? Gak bisa lagi, gak bisa diulang lagi. Intinya sih "Time is precious." Gak ada yang lebih mahal dari waktu.

Inget lagi kata-kata dari dad, katanya: "Orang amerika tu emang peduli banget sama waktu. Mereka buang-buang waktu, ngejar waktu, tepat waktu, sampe waktu dibilang duit." Iya sih ya, mereka aja punya majalah namanya Time; unrelated sih tapi sakit pedulinya mereka sama waktu tuh dibikinin majalah. Yah orang indo malah punya phrase yang bikin malu, bisa nebak gak? Jam karet, gak mau munaf tapi aku juga sering ngaret kalo janjian sama temen-temen malah bisa bilang gak jadi pergi di saat-saat terakhir; maklum golongan darah B suka menunda pekerjaan.

Hidup disini selama 10 bulan dengan kesempatan sekali seumur hidup. Fanny siap berubah buat jadi manusia yang lebih baik. Mama & Papa kalau baca ini selalu ingetin Fanny ya. Walaupun nanti suatu saat pasti bakal lupa & jadi tambah bego dalam bertingkah, Fanny mau jadi lebih baik dari sekarang.

Posting ini cuma mau ngekspresiin gimana keadaanku sekarang. Aku nyaman disini, Anchorage sudah jadi rumah keduaku. Btw, aku sudah gak terlalu gemuk lagi. Mungkin cuma ngerasain sendiri tapi beneran pipi gak terlalu chubby dan pinggang ngecilin. Kayaknya tubuh udah beradaptasi sama makanan disini dan gak gila makan lagi. Atau mungkin gak minum soda lagi sama sekali juga ngebantu.

Quote to end this posting:
"The trouble is you think you have TIME." - Buddha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar